Cetak 3D arsitektur dan lanskap adalah gabungan bidang yang berpotensi untuk menghasilkan dampak yang luar biasa, karena kedua bidang itu cukup fleksibel untuk beradaptasi terhadap teknologi baru dan menggabungkan tren dari seni, desain dan fashion secara praktis dan juga mempertimbangkan lingkungan.
Sementara itu , bangunan cetak 3D masih belum diperkenalkan secara signifikan, namun teknologi cetak 3D (3D printing) secara luar biasa berguna pada bidang arsitektur dan bagi para desainer yang ingin membuat purwarupa (prototype) dengan ukuran yang kecil sehingga dapat membantu mereka untuk memvisualisasikan rancangan mereka sebelum kontruksi atau proses pembangunan berjalan. Kurt Kraisinger, pemilik dari Lorax Design Group, adalah seorang desainer asal Kansas yang menggunakan cetak 3D untuk hal tersebut.
Desain 2D Platte County Ridge |
Lorax Design Group adalah firma desain lanskap yang membuat bangunan dan ruangan yang memorable. Firma ini memiliki reputasi di dunia industri dalam hal perhatian terhadap detatil yang sangat tinggi. Kraisinger dan timnya telah bekerja pada berbagai jenis proyek. Mulai dari pusat retail, kediaman pribadi hingga kampus-kampus.
Ide penggunaan teknologi cetak 3D di perusahaan-perusahaan dimulai sekitar tiga tahun yang lalu, dan pengadopsian ide tesebut terinspirasi oleh sumber yang tidak terduga: film komedi berjudul National Lampoons’s Christmas Vacation. Pada salah satu adegan film itu, ketika Clark Griswold sedang bermain dengan sebuah miniatur kolam yang mana dia ingin menghabiskan hadiah natalnya dengan kolam itu. Hal ini mirip dengan apa yang dilakukan oleh Kraisinger dan timnya saat ini. Mereka menggunakan cetak 3D untuk mengedukasi klien mereka pada layout dan pengembangan dari proyek kolam mereka masing-masing.
Desain printer 3D |
“Pada fase ini, kita sudah siap untuk merancang tentang aspek utama dari proyek itu: bagaimana proyek ini harmonis dengan arsitektur rumah, bagaimana lalu lintas sekitar, dan area berbeda yang akan berfungsi ” ucap Kraisinger. “Kita juga mempertimbangkan pengairan , elevasi, dan fitur-fitur utama seperti kolam, spa, teras, hardscape dan plantings (bagian/daerah sekitar rumah yang dapat ditumbuhi tanaman).” tambah Kraisinger.
Printer Ultimaker2 |
Tidak seperti proses desain 3D pada umumnya, perangkat lunak berbasis CAD (computer-aided design) tidak digunakan oleh tim ini. Malah tim ini menggunakan sejumlah proses renderings 2D yang berbeda dari sudut yang beragam untuk membangun rancangan akhir dalam bentuk tiga dimensi. Selanjutnya rancangan tadi diberikan ke tim lain yang tim itu menggunakan printer 3D Ultimaker2 untuk proses pencetakan. Mereka biasanya menggunakan filamen yang berbahan dasar ABS (Acrylonitrile butadiene styrene).
Printer tersebut-mudah untuk digunakan- dapat mencetak model cetak 3D dari sebuah kolam relatif singkat dan tim itu mencetaknya dengan menggunakan hanya warna putih, untuk mencegah salah interpretasi terhadap warna dari desain sebelumnya. Sehingga memberikan klien tersebut semacam kanvas untuk bebas memberi warna pada model yang telah dicetak.
Model cetak 3D dari desain lanskap mempunyai banyak manfaat. Kemampuan untuk menyentuh secara fisik dan melihat kolam dari banyak sudut memberikan klien tim Kraisinger dan tim itu sendiri sebuah gambaran yang lebih jelas seperti apa nantinya ketika kolam tersebut dibangun. Model itu juga menjadi pusat dari proyek, berlaku sebagai bagian dari percakapan yang memberikan klien sebuah ide dari tahapan perkembangan kolam itu selama apa yang disebut dengan waktu sibuk (hectic time). Beberapa klien juga ingin menyimpan model cetak 3D itu sebagai sebuah kenang-kenangan yang manis dari desain dan proses pembangunan model itu sendiri.
“Model cetak 3D telah menjadi hal yang sangat berharga untuk menjadi sebuah alat desain,” kata Kraisinger. “Dengan melihat ruang dalam bentuk tiga dimensinya, hal-hal seperti elevasi, titik fokus (focal point), pergerakan, skala dan proporsional menjadi lebih terlihat dibandingkan dengan melihat pada model bidang datar. Kita sering membuat koreksi baik dalam skala besar atau kecil setelah model dibuat. Saya kira, suatu saat setiap orang akan mempunyai printer 3D di rumah mereka. Akan ada saat ketika kita mampu mengirimkan sebuah file kepada klien , yang nantinya bisa membuat model cetak 3D mereka masing-masing seperti semudah mencetak sebuah dokumen saat ini .” sambung Kraisinger.
Sumber: https://www.3ders.org/articles/20170818-architecture-firm-lorax-design-group-uses-3d-printed-scale-models-for-its-landscape-design-process.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar